It was happened again. She called him again. I was there with him and he was so nervous receiving her call. He tried to avoid the conversation in front of me and asked her to call him again later.
It's happened again! God! I've been hurt again. It's so painful. For hundred times, I've been down again. It's really hurt so I couldn't say anything more.
Jantungku berdetak kencang. Aku terduduk. Lemas. Semangatku melayang seketika. Ada perih yang menyayat begitu dalam dan tiada tertahan.
Aku marah. Aku sedih. Aku terhina.
Maafku tak berarti. Diamku tak bermakna. Kepercayaanku mengabur. Tangisku tak terdengar. Air mataku mengering. Luka ini begitu dalam.
Perjalananku sia-sia. Perjuanganku tercampakkan. Pengorbananku menguap. Aku terkulai.
Untuk ke sekian kalinya hati ini teraniaya. Untuk ke sekian kalinya aku terjebak dalam permainan manusia-manusia tak berperasaan. Manusia-manusia egois itu tak akan pernah menghentikan permainannya.
Seharusnya tiada pengertian buat mereka. Seharusnya tiada toleransi akan perbuatan mereka.
Kurasakan sakit menyeruak dadaku. Kunikmati sakit menyerang kepalaku. Kubiarkan sakit ini menggerogoti hatiku. Seperti dulu. Kunikmati sayatan demi sayatan sakit ini dan kurasakan persis sakit yang sama seperti dulu.
Seharusnya kupercaya, tiada lagi kebenaran sejati. Tiada lagi manusia yang hatinya benar-benar tulus.
Naifku, kutelan semua kebaikan semua tanpa kecurigaan, dan akhirnya menenggelamkanku demikian dalam...
Dan mati... :((
Monday, May 15, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Karena kita sendiri yang memilih untuk menjadi korban.
Woooowwww,
nice tits!
very firm and juicy!
Klik di sini
Post a Comment