Friday, February 17, 2006

Surga di bawah telapak kaki ibu...

One night, when me and my jewels are going to bed, we had a little chat before sleeping.
My Echa asked, "Mama, kata bu guru, surga itu ada di telapak kaki ibu ya Ma?"

Gue menjawab singkat sambil mencium pipinya yang menggemaskan, "iya"...

Then she asked again, "Berarti, di bawah telapak kaki Mama ada surga dong?" tanyanya dengan mata berbinar2.

Glek! Remembering what I have done in the past, I replied, "iya kali ya?"

Then she said again, "Berarti kalau di bawah telapak kaki ibu-ibu ada surganya, banyak banget dong Ma surganya?"

Gue jawab lagi, "ya bukan berarti surganya banyak sayang... itu kan hanya perumpamaan, bahwa ibu itu sebagai orang yang melahirkan anak2nya, harus disayang dan dicintai, karena perjuangan seorang ibu melahirkan anak itu berat sekali. Anak nggak boleh durhaka sama orang tuanya..."

Terus gue tambahin lagi, "Echa juga nanti kalo udah jadi ibu punya surga di bawah telapak kaki Echa..."

You know what her answer is? "Haaa?? Nggak ah, Echa nggak mau punya surga di bawah telapak kaki Echa, Echa takut"

"Lho? kenapa Echa takut?"

"Nanti kalo surganya diinjek-injek sama Echa, Echa dimarahin sama Allah"

hehehe... setelah itu gue sibuk meyakinkan dia bahwa maksud surga di bawah telapak kaki ibu itu bukannya kita menginjak-injak surga tapi yahh gitu deh... seperti yang sudah lazimnya diterangkan oleh guru2 gue di masa lalu juga...

Tapi yang paling agak mengagetkan adalah kesimpulan dari anak gue yang besar, Sydney. Dia berkesimpulan begini, "Jadi ya Cha... kalo kita pengen punya surga di telapak kaki kita, kita kawin aja, terus punya anak, kan udah jadi ibu tuh, nah punya surga deh kita!" *hihihi...